Gunung Dempo, Wisata Pegunungan di Sumatera Selatan
Sumatera Selatan tidak hanya memiliki Sungai Musi. Daerah itu juga punya kawasan wisata Gunung Dempo di Kabupaten Pagar Alam.
---
GUNUNG Dempo tergolong gunung berapi aktif. Gunung setinggi 3.195 meter di atas permukaan laut tersebut masih sering mengeluarkan asap dengan menyemburkan sedikit lumpur ke dataran rendah di bawahnya. Gunung itu masuk dalam jajaran pegunungan bukit barisan yang memiliki dua puncak, yaitu Gunung Dempo dan Gunung Marapi.
Namun, kondisi itu tidak membuat minat para wisatawan untuk berkunjung ke sana berkurang. Hal tersebut tidak lepas dari potensi keindahan alam yang disajikan Gunung Dempo. Terdapat sungai kecil dengan air yang jernih serta kawasan hutan ketika menuju ke puncak Gunung Dempo. Para pendaki sering memanfaatkan air sungai tersebut untuk air minum selama perjalanan.
Untuk mendaki, pengunjung harus melalui kawasan hutan dengan menelusuri jalan setapak yang dipenuhi akar-akar pepohonan besar. Keadaan hutan itu sangat lebat dan sunyi sehingga pengunjung sesekali bisa mendengar kicauan burung. Dari ketinggian tertentu, pengunjung dapat menyaksikan hamparan kebun teh yang hijau. Kebun teh seluas 1.500 hektare tersebut merupakan milik PT Perkebunan Nusantara PTPN VII.
Panorama lebih indah lagi jika dilihat saat malam. Sebab, wisatawan bisa melihat gemerlap lampu yang menghiasi Kota Pagar Alam. Gunung Dempo terletak sekitar 310 km di sebelah barat Palembang. Gunung yang sebagian wilayahnya masuk wilayah Bengkulu tersebut juga menyimpan peradaban megalitikum. Jangan lewatkan kawahnya yang bisa berubah warna pada waktu-waktu tertentu.
''Yang jelas, bagi yang belum ke sana (Gunung Dempo,Red) rugi banget. Udaranya yang sejuk memberi nilai tersendiri,'' ujar Wawan, 30, seorang warga yang pernah berwisata ke kawasan Gunung Dempo.
Menurut dia, para wisatawan bisa berlama-lama berada di Gunung Dempo. Sebab, sarana penunjang yang disediakan sangat memadai, baik dari sisi infrastruktur, transportasi, hingga penginapan. ''Para turis yang ingin berwisata ke kawasan Gunung Dempo tidak sulit,'' jelas mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Toni Panggarbesi.(asa/JPNN/c15/diq)
GUNUNG Dempo tergolong gunung berapi aktif. Gunung setinggi 3.195 meter di atas permukaan laut tersebut masih sering mengeluarkan asap dengan menyemburkan sedikit lumpur ke dataran rendah di bawahnya. Gunung itu masuk dalam jajaran pegunungan bukit barisan yang memiliki dua puncak, yaitu Gunung Dempo dan Gunung Marapi.
Namun, kondisi itu tidak membuat minat para wisatawan untuk berkunjung ke sana berkurang. Hal tersebut tidak lepas dari potensi keindahan alam yang disajikan Gunung Dempo. Terdapat sungai kecil dengan air yang jernih serta kawasan hutan ketika menuju ke puncak Gunung Dempo. Para pendaki sering memanfaatkan air sungai tersebut untuk air minum selama perjalanan.
Untuk mendaki, pengunjung harus melalui kawasan hutan dengan menelusuri jalan setapak yang dipenuhi akar-akar pepohonan besar. Keadaan hutan itu sangat lebat dan sunyi sehingga pengunjung sesekali bisa mendengar kicauan burung. Dari ketinggian tertentu, pengunjung dapat menyaksikan hamparan kebun teh yang hijau. Kebun teh seluas 1.500 hektare tersebut merupakan milik PT Perkebunan Nusantara PTPN VII.
Panorama lebih indah lagi jika dilihat saat malam. Sebab, wisatawan bisa melihat gemerlap lampu yang menghiasi Kota Pagar Alam. Gunung Dempo terletak sekitar 310 km di sebelah barat Palembang. Gunung yang sebagian wilayahnya masuk wilayah Bengkulu tersebut juga menyimpan peradaban megalitikum. Jangan lewatkan kawahnya yang bisa berubah warna pada waktu-waktu tertentu.
''Yang jelas, bagi yang belum ke sana (Gunung Dempo,Red) rugi banget. Udaranya yang sejuk memberi nilai tersendiri,'' ujar Wawan, 30, seorang warga yang pernah berwisata ke kawasan Gunung Dempo.
Menurut dia, para wisatawan bisa berlama-lama berada di Gunung Dempo. Sebab, sarana penunjang yang disediakan sangat memadai, baik dari sisi infrastruktur, transportasi, hingga penginapan. ''Para turis yang ingin berwisata ke kawasan Gunung Dempo tidak sulit,'' jelas mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Toni Panggarbesi.(asa/JPNN/c15/diq)
0 komentar: