Korea Danai Masterplan Jalan Sumatera
Kompas.com, JAKARTA, - Korea International Cooperation Agency (KOICA) membiayai pembuatan rencana induk atau masterplan jaringan jalan arteri Sumatera. Dana hibah yang diberikan sebesar 3 juta dollar Amerika setara Rp 33 miliar. Masterplan ini direncanakan selesai Juli 2010.
"Saya berharap tahap awal `master plan` telah ada yang selesai tahun 2009, dengan demikian dapat langsung memasuki pekerjaan fisik," kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum (PU), Hermanto Dardak, Selasa (28/10) di Jakarta.
Hermanto menegaskan, pengembangan jalan diprioritaskan terhadap jalan yang sudah ada (eksisting), maupun jalan yang berpotensi menggerakkan ekonomi seperti di Jalan Lintas Timur. Selama ini, Jalintim memicu pertumbuhan ekonomi di sektor sawit, minyak, dan gas.
Dikatakannya, jaringan jalan arteri tidak bisa berdiri sendiri, tetapi merupakan pusat kegiatan yang efektif dan potensial untuk mendukung infrastruktur yang sudah ada. "Jadi, sedapat mungkin jaringan jalan dihubungkan dengan sarana infrastruktur lain seperti pelabuhan. Kami akan mengevaluasi mengenai pembangunan jalan di kawasan pegunungan. Jangan sampai ternyata kawasan itu rawan longsor sehingga harus diperbaiki berkali-kali," ujar Hermanto.
Trans Sumatera terbagi dalam tiga ruas utama, yakni Jalur Lintas Timur sepanjang 2.700 km, Jalur Lintas Tengah sepanjang 2.600 km, dan Jalur Lintas Barat sepanjang 2.200 km.
"Saya berharap tahap awal `master plan` telah ada yang selesai tahun 2009, dengan demikian dapat langsung memasuki pekerjaan fisik," kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum (PU), Hermanto Dardak, Selasa (28/10) di Jakarta.
Hermanto menegaskan, pengembangan jalan diprioritaskan terhadap jalan yang sudah ada (eksisting), maupun jalan yang berpotensi menggerakkan ekonomi seperti di Jalan Lintas Timur. Selama ini, Jalintim memicu pertumbuhan ekonomi di sektor sawit, minyak, dan gas.
Dikatakannya, jaringan jalan arteri tidak bisa berdiri sendiri, tetapi merupakan pusat kegiatan yang efektif dan potensial untuk mendukung infrastruktur yang sudah ada. "Jadi, sedapat mungkin jaringan jalan dihubungkan dengan sarana infrastruktur lain seperti pelabuhan. Kami akan mengevaluasi mengenai pembangunan jalan di kawasan pegunungan. Jangan sampai ternyata kawasan itu rawan longsor sehingga harus diperbaiki berkali-kali," ujar Hermanto.
Trans Sumatera terbagi dalam tiga ruas utama, yakni Jalur Lintas Timur sepanjang 2.700 km, Jalur Lintas Tengah sepanjang 2.600 km, dan Jalur Lintas Barat sepanjang 2.200 km.
0 komentar: